top of page
Search

MISTERI KEMATIAN KURT COBAIN

Writer's picture: HOMELESSHOMELESS

Nama Kurt Cobain belakangan ini santer terdengar kembali. Mendiang vokalis Nirvana itu banyak diperbincangkan berkenaan dengan kematian salah satu personel grup K-Pop SHINee, Kim Jonghyun.

Pasalnya, belum lama ini tersiar kabar bahwa lima bulan sebelum bunuh diri, Jonghyun pernah mengenakan blazer yang di bagian bawahnya menampilkan surat Kurt Cobain sebelum sang vokalis mengakhiri nyawa di tangannya sendiri.

Kontan, banyak yang mengaitkan bahwa keputusan Jonghyun untuk bunuh diri dengan mengirup gas karbon monoksida, terinspirasi dari surat Kurt Cobain tersebut. Ditambah lagi, usia Jonghyun saat bunuh diri sama dengan usia vokalis Nirvana tersebut ketika hendak bunuh diri.

Seolah meniru Kurt Cobain, Jonghyun juga menuliskan pesan kepada kakaknya bahwa ia selama ini mengaku depresi. Belakangan ini, surat sang idola K-Pop itu telah dibeberkan. Namun, masih belum banyak yang mengetahui seperti apa isi surat dari Kurt Cobain terutama generasi millenial.


Semasa hidupnya Kurt Cobain dikenal sebagai penyanyi, penulis lagu dan gitaris band Nirvana.

Seiring melejitnya grup band Nirvana, Kurt Cobain pun menjadi selebriti nasional dan internasional, suatu posisi yang disandangnya dengan berat hati.

Sebelum Ia Meninggal, Kurt menulis sebuah Surat Perpisahan kepada orang yang dia cintai.

Tertulis isi surat yang sangat sedih, langsung dari isi hatinya selama Ia hidup dan berkarir di industri music dunia.

KEMATIANKurt Cobain, vokalis Nirvana, pada 8 April 1994 di usia 27 tahun, kembali menambah jajaran musisi legendaris yang meninggal di puncak popularitas dan di usia yang terbilang muda. Mulai dari Jimi Hendrix, John Lennon, Bob Marley, Stevie Ray Vaughan, Dimebag Darrell, Jim Morrison, Freddie Mercury sampai Kurt Cobain, kematian mereka yang tiba-tiba membuat dunia tersentak sesaat dan bertanya, 'mengapa?' Nirvana, band yang dibesarkan oleh Kurt Cobain,yang melambung lewat hits "Smells Like Teen Spirit" dianggap sebagai pelopor Generasi X, punggawa musik grunge yang 'menghabisi' era hard rock yang mulai surut di akhir abad 20. Dan Cobain sebagai vokalis sekaligus gitaris, dipuji sebagai juru bicara dari generasi ini.

Kesuksesan Nirvana yang datang begitu cepat dan tiba-tiba membuat Cobain kehilangan kontrol dirinya. Cobain sering merasa tidak nyaman dan frustasi karena pesan dan visi artistiknya telah disalahtafsirkan oleh publik. Selama tahun-tahun terakhir kehidupannya, Cobain berjuang untuk lepas dari kecanduan heroin, penyakit dan depresi.

Pada Jumat, 8 April, 1994, Kurt Cobain ditemukan tewas, di atas garasi rumahnya di Lake Washington, Seattle, oleh seorang pekerja listrik, Gary Smith. Smith tiba pagi itu untuk memasang lampu keamanan ketika melihat jasad Cobain terbaring di dalam rumahnya.


Smith menemukan catatan dan pena yang tergeletak di pot bunga di dekat tubuh Cobain. Sebuah senapan yang dibeli untuk Cobain oleh Dylan Carlson ditemukan bersandar di dada Cobain. Sertifikat kematian Cobain menyatakan bahwa penyebab kematiannya adalah tembakan senapan yang melubangi kepala dan menyimpulkan bahwa kematian Cobain adalah bunuh diri. Laporan tersebut memperkirakan bahwa Cobain telah meninggal sejak tanggal 5 April 1994. Pada 10 April 1994 diadakan upacara pemakaman umum di Seattle Center. Jenazah Cobain kemudian dikremasi dan abunya sebagian disimpan oleh Courtney Love, istri Cobain, dalam boneka Teddy Bear, sebagian dibawa ke Biara Budha di Ithaca, New York untuk diberkati. Abu itu kemudian dicampur dengan tanah liat untuk dijadikan patung dalam 'Kurt Cobain Memorial Park'. Sisa dari abu Cobain ditaburkan oleh putrinya, Frances Bean Cobain, di sebuah sungai kecil McLane Creek, Olympia Washington, kota yang dianggap Cobain telah memberinya inspirasi musiknya.



Namun, kematian Kurt Cobain yang hampir 21 tahun silam itu, hingga kini masih menyisakan teka-teki. Apakah Kurt Cobain mati bunuh diri atau mati dibunuh? Hingga saat ini masing-masing pendapat memiliki pendukung dengan berbagai teori yang mereka yakini. Yang percaya bahwa Kurt memang bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri, merujuk pada kecanduan heroin Cobain yang tak berkesudahan, depresi klinis dan catatan bunuh diri berupa tulisan tangan sebagai bukti konklusif (meyakinkan). Anggota keluarga Cobain juga mengakui kecenderungan depresi dan ketidakstabilan Cobain sebelum ia mencapai ketenaran dengan Nirvana.

Cobain sendiri pernah menyebutkan, bahwa sakit perutnya yang sangat parah dan tidak terdiagnosis selama tur Nirvana tahun 1991 di Eropa, kadang membuatnya ingin bunuh diri dan heroin itu adalah 'obat penawar' rasa sakitnya. Seperti yang diucapkannya saat itu, "Ini (heroin) adalah satu-satunya hal yang menyelamatkan aku dari menembak kepalaku sekarang." Sementara yang mengatakan bahwa Kurt Cobain dibunuh mendasarkan pendapatnya pada bukti kandungan heroin ditubuh Cobain saat itu. Dilaporkan, kadar heroin yang terkandung dalam darahnya saat tewas adalah 1,52 milligram per liter. Tom Grant, penyidik yang disewa Coutney Love mengatakan, dengan konsentrasi setinggi itu, tidak mungkin bagi Cobain untuk mengangkat senapan dan memasukkannya ke dalam mulut kemudian menarik pelatuknya. Yang paling mencengangkan adalah tersiarnya kabar bahwa sang istri, Courtney Love, menyewa seseorang untuk membunuh Cobain. Adalah seorang pria bernama El Duce, pemimpin band The Mentor, yang mengaku kalau Courtney sempat menawarkan dirinya uang sejumlah USD50 ribu untuk menghabisi nyawa suaminya sendiri.

Anehnya, El Duce ditemukan tewas beberapa hari kemudian karena tertabrak kereta di tengah malam. Peristiwa tragis ini tentu saja menimbulkan lebih banyak lagi spekulasi seputar kematian Kurt Cobain. Legitimasi kematian Kurt Cobain adalah karena bunuh diri datang dari kepolisian Seattle. Pada Maret 2014, Departemen Kepolisian Seattle kembali mengolah empat rol film yang tersimpan dalam brankas barang bukti. Menurut kepolisian Seattle, foto-foto 35mm yang menggambarkan mayat Cobain dan kondisi tempat kejadian perkara itu lebih jelas daripada foto polaroid yang sebelumnya diambil oleh polisi pada pemeriksaan awal. Detektif Mike Ciesynski, penyidik spesialis 'kasus beku', diminta untuk memeriksa film tersebut karena peristiwa itu sudah berselang 20 tahun lebih dan ini adalah kasus yang sangat sensitif bagi media. Hasilnya, Ciesynski tetap menyatakan bahwa penyebab resmi kematian Cobain adalah bunuh diri dan menetapkan bahwa foto-foto tersebut tidak akan dipublikasikan untuk khalayak umum. Sebelum kembali kerumahnya dan ditemukan tewas, Kurt Cobain dilaporkan telah melarikan diri dari panti rehabilitasi ketergantungan obat, hingga Courtney menyewa seorang detektif, Tom Grant, untuk menyelidiki keberadaannya. Duff McKagan, bassist GNR waktu itu, mengaku duduk disamping Cobain di satu pesawat dalam penerbangannya dari LA ke Seattle. "Ada yang aneh, dia tersenyum ramah padaku. Tingkahnya tak biasa," tutur Duff. Kecurigaannya memang beralasan, mengingat perseteruan sengit antara Cobain dengan Axl Rose, vokalis GNR. Krist Novoselic, bassist Nirvana sempat bertemu Cobain beberapa hari sebelum kematiannya. Ia bercerita, "Dia (Cobain) sangat pendiam, dia begitu terasing dari semua hubungan dengan orang lain. Dia tidak merasa terhubung dengan siapa pun...Aku menawarkannya membeli makan malam, tanpa sengaja ia melihat pengedar langganannya. Itu membuatnya kembali memakai heroin...dia ingin melupakan segalanya. Dia ingin mati, itulah yang ingin ia lakukan."


Perasaan bersalah

Belum banyak yang mengetahui seperti apa isi surat Kurt Cobain, yang berisi pesannya sebelum bunuh diri. (Killscene.com) Situs kurtcobainssuicidenote.com mencantumkan isi surat Kurt Cobain secara lengkap sebelum ia bunuh diri menggunakan senapan gentel (shotgun).

Di dalamnya, Kurt Cobain menyampaikan unek-uneknya selama ia berkarier sampai kepada kehidupannya. Surat terakhir ini juga mengungkapkan perasaan bersalah Kurt Cobain terhadap hal-hal yang selama ini ada di dalam pikirannya.

Di awal surat, terdapat kata-kata "To Boddah", yang merupakan nama teman imajinasi Cobain semasa kecil. Kemudian, Cobain juga mengutip lirik lagu Neil Young yang berjudul "My My, Hey Hey (Out of the Blue)": "It’s better to burn out than to fade away." Selain itu, punggawa band Queen, Freddy Mercury, juga disebut-sebut sebagai pembanding dirinya dalam hal mencintai dan menghargai para penggemar.


Sebelum menembak kepalanya sendiri, Cobain meninggalkan sebuah tulisan di atas kertas yang ditemukan bersama sebuah pulpen di atas pot bunga dekat jasad Cobain ditemukan. Surat itu ditujukan kepada teman imajinernya waktu kecil, 'Boddah'. Bunyi surat itu kira-kira seperti ini:



Untuk Boddah Berbicara dari lidah seorang bodoh yang berpengalaman, yang jelas lebih suka dikebiri, hai bocah yang suka mengomel (Boddah). Tulisan ini semestinya cukup mudah dipahami. Semua peringatan dari perjalanan 'punk rock 101' selama bertahun-tahun, sejak perkenalan pertamaku dengan, jika bisa dikatakan, dunia penuh kebebasan dan sambutan hangat dari komunitasmu (Boddah) telah terbukti sangat benar adanya. Aku belum merasakan kegembiraan dari mendengarkan serta menciptakan musik, membaca dan menulis musik, sejak bertahun-tahun lamanya. Tak ada kata yang bisa mengungkapkan rasa bersalahku. Misalnya ketika kami (Nirvana) berada di belakang panggung dan lampu-lampu telah dipadamkan, dan deru teriakan penonton yang menggila dimulai. Itu tidak mempengaruhiku seperti yang terjadi pada Freddie Mercury, yang tampaknya menyukai dan menikmati kekaguman penonton, sesuatu yang membuatku kagum dan iri. Faktanya adalah, aku tak bisa membohongi kalian, tak seorang pun dari kalian. Jelasnya, itu tak adil bagi kalian dan bagiku. Kejahatan paling parah yang bisa kupikirkan adalah 'merampok' orang dengan kepalsuan dan berpura-pura seolah aku sedang menikmatinya. Kadang aku merasa, seolah aku harus memencet tombol absen dulu sebelum aku bisa melarikan diri dari panggung. Aku telah mencoba segalanya dengan segenap kemampuanku untuk mensyukurinya (dan aku bersyukur, Tuhan percayalah aku mensyukurinya, tapi aku tak pernah bisa). Aku menyadari kenyataan bahwa aku dan kami (Nirvana) telah mempengaruhi dan menghibur banyak orang. Aku pasti seorang yang narsis, yang baru bisa menghargai sesuatu bila sudah tak ada lagi. Aku terlalu sensitif. Aku perlu sedikit mati rasa untuk memperoleh kembali antusiasme seperti yang kualami saat aku kecil. Di tiga tur terakhir kami, aku merasa lebih menghargai orang-orang yang dekat denganku dan fans kami. Tapi aku tak bisa melalui keputusasaanku, perasaan bersalah dan empatiku untuk setiap orang. Ada kebaikan dalam diri kita semua dan kupikir aku terlalu mencintai manusia, teramat sangat, sampai aku merasa sedih. Kesedihan yang sedikit sensitif, tak peduli, 'pisces', Yesus. Mengapa kau tak menikmatinya saja? Aku tak tahu! Aku punya seorang istri yang cantik, yang penuh ambisi dan empati, dan seorang putri yang mengingatkan aku seperti apa aku dahulu, penuh cinta dan kebahagiaan. Ia (Frances) mencium siapa saja yang ditemuinya karena setiap orang baik padanya dan tak akan melukainya. Itu sangat menakutkan bagiku sampai aku benar-benar tak berdaya. Aku tak sanggup berpikir bila Frances akan menjadi seseorang yang menyedihkan, menghancurkan diri sendiri, rocker 'kematian', seperti diriku. Aku pernah merasa bahagia, sangat bahagia, dan aku bersyukur, tapi semenjak usia tujuh tahun, aku menjadi penuh kebencian kepada seluruh manusia pada umumnya. Hanya karena mungkin aku melihat begitu mudahnya bagi orang untuk hidup bersama dan punya empati. Hanya karena aku begitu mencintai dan memprihatinkan orang lain kukira. Terima kasih semua, dari dasar tempat pembakaran jasadku, atas perhatian kalian (perutku sering sakit saat membaca surat kalian). Aku terlalu labil, moody, sayang! Aku tak punya gairah lagi, jadi ingatlah, lebih baik terbakar daripada memudar. Damai, Cinta, Empati. Kurt Cobain. Frances dan Courtney, Aku akan hadir di altar (pernikahanmu). Tolong lanjutkan Courtney, untuk Frances. Untuk kehidupannya yang akan jauh lebih berbahagia tanpa kehadiranku. AKU MENCINTAIMU. AKU MENCINTAIMU. My my, hey hey Rock and roll is here to stay It's better to burn out Than to fade away My my, hey hey. Catatan: Di akhir suratnya, Cobain mengutip sepenggal lirik dari lagu karya Neil Young, "My My, Hey Hey", yang dirilis tahun 1979. (biography.com / NME / phrases.org.uk / wiki).






3 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentarios


LIVE LOCAL MUSIC, FOOD & DRINKS ©2023 BY THE LAUNCH. PROUDLY CREATED WITH WIX.COM

bottom of page